fotomodifmotor - Greenlaning Dengan Jeep Wrangler Diesel jeep bukan cuma punya tampilan macho tapi juga berkemampuan super di medan-medan super ekstrim.Selain merek Jeep yang begitu melegenda sebagai raja dari mobil dua alam sejak 1941, model ini merupakan satu-satunya varian dari Jeep yang bermesin diesel.
"Tes jeep jangan dikota, tapi harus masuk-keluar hutan," begitu celoteh seorang rekan yang ikut dalam perjalanan tim The Journey BosMobil. Okelah, kami pun setuju jika mobil Rp.800 jutaan ini kami ajak menerabas hutan-hutan belantara.
Daerah yang dipilih ada diseputaran Jawa Barat. Lokasinya tidak jauh dari pusat kota Bandung, tapi kami setuju jika lokasi ini sudah cukup untuk mengeksplorasi kemampuan Jeep Wrangler Diesel.
Namun sebelum tiba dilokasi tujuan, tim harus lebih dulu menelusuri jalan-jalan yang masih beraspal. Awalnya medan jalan cuma lurus dengan permukaan yang rata. Tapi lama kelamaan lebar jalan makin menciut dan medan berubah jadi berkelok dengan turunan serta tanjakan tajam.
Berbekal transmisi automatic, perjalanan The Journey kali ini cukup menyenangkan. Meski bodinya cukup bongsor, tapi mesin 2.8-liter DOHC 4 silinder Common Rail Diesel (CRD) mampu membawa Jeep Wrangler Diesel 4-doors melesat cepat hanya dalam satu tekanan full pedal gas. Kalau akselerasi dirasa kurang, tim sesekali menggeser tuas transmisi ke posisi shiftronic, dan naik/turunkan posisi gigi secara manual. Bruuuummm....! Jeep Wrangler Diesel kelir merah merona yang kami kemudikan pun melesat jauh meninggalkan kendaraan lain.
Jalan beraspal yang kian mengecil, lambat laun pun hilang. Gantinya hanya hutan belantara dengan jejeran pohon karet dan pinus yang lurus menjulang ke angkasa. "Ini dia habitat aslinya jeep," celetuk rekan tim The Journey BosMobil lainnya. Hamparan rumput-rumput liar, ilalang, tanah basah akibat tadi malam terguyur hujan, beberapa batu-batu koral berukuran sedang, hingga beberapa batang pinus dan karet yang tumbang menjadi medan yang harus dihadapi Jeep Wrangler Diesel.
Masih diposisi penggerak roda "2H", posisikan tuas transmisi di "D", tekan pedal gas full power, Bruummm.... Roda belakang Jeep Wrangler Diesel berputar cepat dan dalam hitungan detik mobil melaju menerabas ilalang dan berkelok diantara rintangan batang-batang pohon karet. Tapi kondisi ini tidak berlangsung mala, pasalnya medan yang dihadapi makin menantang. Kontur tanah yang tidak rata dengan gundukan atau lobang di beberapa bagian diselingi tanah-tanah basah dan bebatuan, membuat kami sepakat mengaktifkan mode penggerak roda "4H" dengan kondisi tuas trasnmisi menggunakan shiftronic di posisi gigi "2".
Tidak butuh tekanan gas yang ekstrim, pada mode ini mobil masih lincah bermanuver walau sebenarnya medan yang dilalui bukan aspal! Dan ketika pedal gas diinjak penuh, Jeep Wrangler Diesel mengeluarkan daya maksimumnya hingga mampu sesekali melompat saat medan yang dilalui merupakan gundukan tanah yang cukup tinggi. Kaki-kaki yang ditopang Heavy Duty Suspension dan Shock Absorber Gas serta Axle Rasio 3.21:1 membuat pengendalian masih mantap dan bodi mobil masih stabil meski keempat rodanya naik turun bergantian tidak karuan.
Menempuh perjalanan dua jam dari kantor pusat BosMobil di Jakarta Timur, kemudian sekitar 2-3 jam menerabas hutan karet, tubuh ini mulai terasa letih. Karenanya ketika menemukan satu ruang di tengah hutan karet tersebut yang memadai untuk sekedar beristirahat, tim pun memutuskan berhenti sebelum akhirnya kembali lagi ke Ibukota.
Satu lagi yang cukup membuat kami tercengang, selain daya jelajahnya yang mengagumkan, kaki-kakinya yang begitu kokoh melibas segala medan, mesin diesel CRD pada Jeeep Wrangler Diesel juga cukup hemat BBM. Bagaimana tidak, menggunakan Bio Solar, menempuh rute Jakarta-Bandung kami kami cuma butuh sekali isi full tank, itupun kondisi mobil digeber habis, bermain offroad, bahkan masih menyisakan cukup BBM untuk sekedar berkeliling kota Paris Van Java setelah lelah menjelajah hutan. sumber bos mobil.
0 comments:
Posting Komentar